Berpesta Kala Berkabung? Oh Tidaaaakkk....

7 komentar
Blog utama saya, blogsusindra sudah penuh dengan posting harian terjadwal sampai minggu depan. Bisa jadi bertambah minggu depan dan minggu depannya lagi mengingat betapa banyaknya daft dan ide yang saya miliki ketika mengikuti kopdar Blogger Nasional 2013 di Yogyakarta kemarin. Padahal saya memiliki beberapa draft yang up to date yang sudah meledak ingin disalurkan ke tulisan. Juga, Beberapa posting kontes para teman yang ingin saya ikuti.

Sejak sebelum mengikuti BN 2013, saya sudah berniat dalam hati akan rajin menulis di beberapa blog yang saya miliki, Saya akan meluangkan banyak waktu untuk menulis dan blogwalking. Usaha saya membuat kreasi flanel tetap saya pertahankan, hanya intensitasnya yang dikurangi. Saya mengusahakan 1-2 lusin bunga saja perhari agar saya punya waktu banyak untuk menulis. Saya ingin menjadi penulis. Tapi sayang sekali jika usaha menjual flanel yang sudah saya rintis dan besarkan berhenti. Saya tetap tidak mau mengambil pegawai karena yang namanya seni itu, hasilnya pasti berbeda jika dikerjakan oleh tangan yang berbeda.


Seharian kemarin saya diganggu dengan perasaan kecewa (tapi juga puas karena tebakan saya benar). Saya cukup bisa membuat prediksi jitu untuk mengetahui apa yang akan dilakukan seseorang berdasarkan kesan yang saya tangkap darinya. Apa sih perasaan yang mengganggu itu? 

Dari kemarin dan sampai semingu ini, dunia gosip selebriti Indonesia pasti dipenuhi dengan berita kematian ayah seorang artis sekseh dan berita pesta pertunangannya pada tanggal 5 besok. Berita ini cukup mengganggu bukan karena sosok sang artis, tetapi kenyataan bahwa banyak sekali anak durhaka di dunia ini. Ketika orang tua meninggal, selayaknya jika kita mengirim do'a sebanyak-banyaknya karena do'a yang paling sampai adalah do'a seorang anak. bahkan ketika membuat tahlilan 1000 orang pun, perjalanan do'anya tak secepat dan tepat sasaran seperti do'a sang anak. Benar?

Saya jarang melihat TV, dan tak tahu perkembangan terbaru. kemarin pagi saya tak sengaja melihat tayangan meninggalnya ayah seorang artis dan rencana pesta pertuangan mewahnya di hotel yang takkan dibatalkan. "Kondisinya sudah tidak mungkin dibatalkan". Hotel, catering dan baju sudah siap dan sudah dibayar adalah salah satu alasan utamanya. Saya miris mendengar alasan tak msuk akal. Selama hidup saya ini, saya cukup sering mendengar pesta pernikahan yang gagal karena ada anggota keluarga yang tiba-tiba meninggal. Pernikahan boleh tetap dilangsungkan atas kesepakan bersama, namun pestanya yang dibatalkan. Masalah dana? Berapa milyar dana yang dianggarkan sang artis? Tentu sepadan dengan biaya yang dikeluarkan orang-orang biasa yang mengalami hal yang sama. Jumlah uangnya bisa berbeda jauh, tetapi value uangnya tentulah sama. Mengapa harus memaksakan pesta pernikahan ketika masa berkabung? Bisa saya bayangkan deraian air mata (palsu?) yang mengiringi pesta dan ada satu moment ketika pesta itu mendadak bernuansa gloomy dan penuh kesedihan. Derai tangis akan terdengar. Ada loh yang sudah memanggil orkes dangdut terkenal mahal, kerbau sudah digulingkan, 1000 undangan sudah disebar, bahkan pengantinnya sudah dirias. tetep batal, tuh pestanya. Apalagi kamu yang baru mau akan (kalo jengkel bahasanya ribet ya..)

Terus terang saya merasa sangat terganggu ketika mengetahui pesta lamaran tetap diadakan. Saya merasa sedih sekali demi sang almarhum. Saya membayangkan airmata arwah sang bapak yang terus berlinang. Meninggal bukanlah akhir manusia. Ia dengan cemas harus menunggu kesaksian orang-orang yang pernah mengenalnya. Kesaksian bawa ia orang yang baik terus saja dicatat oleh malaikat FBI yang bertugas mencari kesaksian/tuntutan terhadap almarhum. DAN KELUARGANYA MEMBUAT PESTA.

Saran saya pada sang artis, hotel yang sudah terlanjur dipesan bisa tetap dipakai untuk prosesi lamaran sederhana tanpa pesta dan dengan agenda utama untuk tahlilan dan kirim do'a.Lamaran juga ga wajib kok Undang anak-anak yatim ke sana juga. Ini akan bisa menjadi sodaqoh akhir untuk sang ayah yang sudah almarhum. Atau.... nego agar bisa dipakai di lain waktu meski dengan membayar sejumlah uang nantinya. Jika tak bisa, ya ikhlaskan saja. Apa sulitnya? Berpesta pora ratusan juta saja tak sayang, kan?? Mengenai catering yang sudah dipesan, bisa disumbangkan ke anak yatim dan orang tidak mampu yang di atas namakan almarhum. Bisa jadi sodaqoh bersama, kan? Atau bisa juga untuk tahlilan bersama. Baju pesta lamaran yang mewah? Simpan untuk perayaan lainnya. Sangat tak pantas memakai baju sekseh ketika masa berkabung. kamu itu anak bukan sih?????

Saat itula saya benar-benar terhenyak. Betapa ilmu agama dan pendidikan moral harus diutamakan dan menjadi dasar berpijak anak. Alqur'an dan Hadist yang harus menjadi dasar hidup dan pikiran anak. Benarkah tak ada orang yang bisa menasehati sang artis tentang ketidakpatutannya meneruskan pesta pertunangan?

Related Posts

7 komentar

  1. begitulah kondisi sekarang...gemerlap dunia sudah membutakan mata hati nurani..kita hanya bisa menegurnya dalam doa ..salam

    BalasHapus
  2. aku malah blm denger ini mak,,aduuh,,temenku prnh ngalamin kyk gni,,akad nikahnya tetep disebelah jenazah,,tp emang akhrnya pestanya yg di cancel,,stlh 40 hari,,gedung,,catering,dll msh mau,,cm bayarnya nambah dikit bwt ganti belanjaan yg udh kadung dibeli ma cateringnya,,baju sgla mcm di cancel smua,,

    BalasHapus
    Balasan
    1. begitulah, mbak. memang pernikahan bisa ttap dilangsungkan, namun pestanya ditunda/tiadakan.

      Hapus
  3. Kadang ketika kita didalam situasi yang sulit, keputusan bisa mengacu yang kontroversial dll... tapi dibalik musibah ada kebaikan yang lain. semoga bisa mengambil hikmah... Tapi yang saya sarankan adalah beda keyakinan

    BalasHapus
  4. Perhatian banget mbak sama si sekseh...:)

    BalasHapus
  5. suka lebai yah, padahal baru juga lamaraan bukan akad nikah >.<
    astaghfirullah, makin 'ditunjuk-tunjuk-in yaa ka contoh2 yang bener2 bisa dijadiin bahan pelajaran ke depannya, biar dijauhkan dr sifat begitu..
    bapak-nya meninggal tp tetep pesta.. *ngelusdada*

    BalasHapus

Posting Komentar